Di sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar.
Dan seorang petani tua selama
bertahun-tahun membajak tanah
yang ada di sekeliling batu besar
itu. Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara
membajak di sekitar batu itu.
Padi-padi yang ditanam di sekitar
batu itu pun tumbuh tidak baik.
Hari ini mata bajaknya pecah lagi.
Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang dialaminya
disebabkan oleh batu besar ini.
Lalu ia memutuskan untuk
melakukan sesuatu pada batu itu.
Lalu ia mengambil linggis dan
mulai menggali lubang di bawah batu. Betapa terkejutnya ia
ketika mengetahui bahwa batu
itu hanya setebal sekitar 6 inchi
saja.
Sebenarnya batu itu bisa dengan
mudah dipecahkan dengan palu biasa. Kemudian ia lalu
menghancurkan batu itu sambil
tersenyum gembira. Ia teringat
bahwa semua kesulitan yang di
alaminya selama bertahun-tahun
oleh batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan
cepat.
Kita sering ditakuti oleh
bayangan seolah permasalahan
yang kita hadapi tampak besar,
padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu
mudah sekali diatasi. Maka, atasi
persoalan kita sekarang. Karena
belum tentu sebesar yang kita
takutkan, dan belum tentu sesulit
yang kita bayangkan.
92. Tak Sesulit Yang Kita Bayangkan
Posted: 8 April 2011 in Catatan Runa ᔝ, Renungan Untuk KitaTag:Batu, Ladang, Pelajaran Hidup, Renungan & Nasehat
Komentar
bro angga kesurupan,
Hahaha
Mantep run, like this akut
yap memang..memang..memang.. Slam knal yo…
Resistance, .. .. ..
jangan dulu menganggap suatu masalah itu petaka besar.. namun jika ditelusuri masalah itu cuma kecil.. thanks run.. saya termotivasi lagi
kayaknya angga bales dendam tuh,, hahahahaha….
Makasih motivasinya run,, n teruslah berkarya,,
hmm batunya hanya terlihat besar padahal tidak tebal . . . bener juga perumpamaannya
makasih atas pencerahannya 😉
salam hangat dari mizzu.net
komentar pertama nich di blogmu… Mantap sob lam knl ea…
waah,,,bung angga semua diamankn..
Kelimaxxx… Masuk yuuk http://mydinoworld.wordpress.com/2011/04/08/kendalikan-komputer-dengan-kedipan-matamu/
kaaabbbbuuuurrrrr…….
kelimax
keempat
ketigax
keduax
pertamax